.jpg "Andrean Atma Maulani")
.jpg "Abdul Rahim")
.jpg "Nur Khalifah")
.jpg "Suwignyo")
Diberitakan, di Pudi, ibukota Kecamatan Kelumpang Utara Kabupaten Kotabaru Propinsi Kalimantan Selatan, harga premium atau bensin dijual di kios eceran seharga Rp 10 ribu per liter. Tak perlu kaget. Sebelum kenaikan harga BBM bersubsidi, di wilayah tersebut bensin rata-rata dijual antara Rp 6 ribu hingga Rp 7 ribu per liternya. Mahalnya harga bensin disana disebabkan oleh karena BBM didatangkan dari Kotabaru dengan menggunakan transportasi kapal laut. Antara Kotabaru yang terletak di Pulau Laut dipisahkan oleh laut dengan daratan pulau Kalimantan dimana terletak wilayah Kelumpang dan Pamukan yang menjadi bagian dari Kabupaten Kotabaru.
Selain di wilayah yang berada didalam ibukota Kabupaten Kotabaru, warga yang berada di pelosok, dipastikan tak menikmati BBM bersubsidi. SPBU diketahui cuma berada didalam ibukota Kabupaten dan di beberapa ibukota kecamatan.
Harga bensin melambung tinggi pasca kenaikan harga BBM, tak hanya menimpa warga di wilayah Kabupaten Kotabaru. Hal ini juga dialami oleh warga kabupaten tetangganya; Kabupaten Tanah Bumbu. Di wilayah ini harga bensin di tingkat eceran rata-rata dijual kini seharga antara Rp 8 ribu hingga Rp 10 ribu. Harga bensin sebesar Rp 8 ribu per liter dijual di kios-kios pengecer yang masih tak seberapa jauh dari SPBU. Sedangkan di wilayah pelosok, yang mana masih diperlukan alat transportasi pengangkut, harga bensin berada diatas harga Rp 8 ribu per liternya.
Nah, silakan dihitung uang BLSM sebesar Rp 150 ribu per bulan yang diberikan kepada warga miskin, bisa beli bensin untuk berapa liter ? Itu pun kalau data BPS akurat, sehingga penyaluran BLSM tak salah sasaran ?
