Ingat, Jangan Macam-macam Dengan Tentara !

Jangan berani macam-macam terhadap anggota TNI; tentara, khususnya dari Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD.

Kesan itulah agaknya yang ingin disampaikan oleh para oknum yang menyerang LP Cebongan Sleman Jogyakarta.

Apalagi menurut beberapa media, penyerangan terhadap LP tersebut bermotif balas dendam yang mengeksekusi mati 4 tahanan titipan Kepolisian. Mereka yang dieksekusi mati oleh penyerang merupakan pengeroyok atas anggota Kopassus, Serka Heru Santoso.

Akibatnya peristiwa tersebut pun menjadi santapan dan menu empuk para media massa. Dalam beberapa hari terakhir ini selalu muncul berita mengenai masalah di LP Cebongan tersebut.

Mata rakyat negeri ini pun mengarah kepada satu titik bernama TNI, tentara. Berbagai pro kontra pun bermunculan dari berbagai pihak yang berlagak sok peduli dengan kemanusiaan.
Tudingan salah dan tak berperikemanusiaan ditujukan terhadap oknum anggota Kopassus. Ini justru menenggelamkan kesedihan janda dari Mendiang Serka Heru Santoso. Semestinya pihak Komnas HAM juga memperhatikan keluarga yang ditinggalkan oleh Mendiang Serka Heru Santoso.

Yang kiranya pantas diapresiasi dan diberikan jempol adalah sikap dan pernyataan dari Danjen Kopassus yang akan bertanggung jawab atas perbuatan para oknum anggotanya. Inilah jiwa ksatria dari seorang pemimpin yang bertanggung jawab, padahal dapat dipastikan sang Danjen tak mungkin memerintahkan melakukan perbuatan brutal kepada anggotanya.

Terdapat sisi lain dari peristiwa penyerangan tersebut, adalah perasaan solidaritas dan kesetiakawanan dari anggota Kopassus terhadap teman atau rekan mereka, meski cara mengungkapkannya dengan cara yang tidak benar.