Arba Musta'mir dalam istilah masyarakat Muslim Banjar, atau dikenal sebagai Rebo Wekasan di Pulau Jawa; adalah hari Rabu (Arba) di bulan Safar dalam Kalender Hijriyah, dimana dipercaya tak sedikit umat Islam di Indonesia; sebagai saat dimana Allah menurunkan sebanyak 320 ribu bala dan malapetaka.
Saat (waktu) yang ditetapkan pada hari Rabu ini disebut Rabu Musta'mir; dianggap saat yang sial atau tidak bagus. Tak cuma hari Rabu saja, tapi keseluruhan hari di bulan Safar dianggap tidak baik.
"Tak ada hari maupun bulan yang tidak baik apalagi sial, tapi ada hari dan bulan yang lebih baik," ujar Ustadz Khalid Basalamah pada suatu sesi menjawab pertanyaan sesorang peserta pengajian beliau.
Menurut Ustadz yang sering dituding sebagai Ustadz Wahabi ini, Allah memang menetapkan ada hari yang sebaik-baik hari diantara hari yang lain yakni hari Jumat, karena di hari ini ada kewajiban ibadah shalat khusus. Lalu ada pula bulan yang ditetapkan sebagai bulan yang lebih baik daripada bulan-bulan lainnya yakni bulan Ramadhan, dimana bulan ini diperuntukkan ibadah baik puasa, shalat malam (tarawih), bahkan beribadah di bulan ini dikatakan Allah lebih baik daripada seribu bukan ibadah di bulan lain.
"Allah bersabda dalam hadits qudsi; jangan engkau mencaci maki waktu (dhirar) karena dhirar itu adalah Aku."
"Kita tidak boleh meyakini ada hari tertentu hari sial. Dalam Islam tidak ada hari sial. Meyakini ada hari tertentu sial; itu adalah tathayyur dan itu syirik. Atthiyar huwa syirkun kata Nabi; tathayyur itu syirik; meyakini hari tertentu, benda tertentu, angka tertentu membawa sial diantaranya meyakini jaman tertentu syirik," ungkap Ustadz Firanda Andirja, MA pada satu ceramahnya yang diunggah kanal Syifa TV.
Masih menurut Ustadz Firanda, seperti para orang jahiliyah jaman dulu menganggap bahwasanya menikah di bulan syawal adalah sial. Maka Nabi SAW membantah mereka (anggapan) dengan menikahi Aisyah RA di bulan syawal.
"Meyakini hari rabu adalah sial; ini kesyirikan," tegas Ustadz Firanda.
Di sejumlah daerah di Indonesia terdapat perayaan untuk Arba atau Rabu Musta'mir (Rebo Wekasan) ini dengan melaksanakan shalat penolak bala, bahkan mereka sampai berkeliling kampung atau kota sambil melantunkan doa, shalawat dan sebagainya. Malahan ada yang sampai difasilitasi oleh pemerintah daerahnya.
Ternyata tradisi Rebo Wekasan ini juga ada di ritual Agama Sunda Wiwitan, tak percaya, silakan simak vidoe berita di bawah ini.
Tulisan ini bermaksud untuk mengingatkan setiap pribadi Muslim untuk benar-benar mengetahui apa yang diperntahkan dan dilaksanakan oleh Nabi SAW berserta para Sahabat, Thabi'in dan Tha'it Thabi'in terkait hal-hal yang berkaitan dengan agama Islam dan yang tidak dilakukan, namun semua terserah kalian sesuai keyakinan masing-masing. (isp™ xxviii-ix-mmxxiii)