SELAMAT DATANG DAN BERKUNJUNG DI ISP 68 BLOG
Tuhan, Kenalan Dong...... - ISP68

Xticker

Merangkai Kata Merajut Asa

Definition List

   # 

Rabu, 02 April 2014

Tuhan, Kenalan Dong......

“Mudah-mudahan doaku hari ini terkabul bisa tembus nomor togel,” gumam Toni yang mengambil tempat duduk di sebelah Umar di warung Bu Mimin. Toni pun memesan segelas kopi hitam (ini karena sekarang ada kopi putih).

Gumaman Toni tadi rupanya tertangkap telinga Umar yang sedang menyantap mie serta merta (istilah saya untuk kata instant).

“Memangnya kamu berdoa ke siapa ?” tanya Umar. “Ya ke Tuhan lah, masa ke setan,” sahut Toni sambil melotot. Mie serta merta pun sudah tandas dari mangkuk di hadapan Umar. Ia minta air putih dan pesan segelas kopi hitam pula ke Bu Mimin. Tampaknya Umar sengaja mengimbangi Toni agar percakapan terus berlanjut.

Umar : “Kamu mestinya kalau mau menang togel jangan minta ke Tuhan, tapi ke setan, pasti lebih cepat terkabul.”


Toni : “Memangnya salah jika berdoa minta menang togel ke Tuhan ?” Umar : “Jelas salah. Permintaan ke Tuhan itu hanya untuk yang baik-baik saja.”

Toni : “Minta menang togel kan juga baik ?”

Umar : “Baik dengkulmu, itu kan judi, mengundi nasib, maksiat, haram.”

Toni : “Aku tidak merugikan siapa-siapa, uang yang kupakai juga uang hasil kerjaku.”

Hening sejenak. Yang terdengar hanya bunyi seruputan keduanya meminum kopi. Kebetulan di warung Bu Mimin pagi itu cuma baru ada mereka berdua, sementara Bu Mimin sedang asyik membuat sulaman seperti Mbak Mou tetangganya yang Kompasianer.

Umar : “Oke kamu tidak merugikan siapapun, tapi apa kamu kenal Tuhan sehingga bisa-bisanya minta dan berdoa ke Dia ?”

Toni : “Ya iyalah aku kenal.”

Umar : “Kapan kamu kenalan, dan dimana Tuhan itu saat ini ?”

Toni : “Aku lupa persisnya aku kenal Tuhan, dan tak tahu dimana Dia kini, kupikir Tuhan sedang di atas langit sana sedang memperhatikan kita.”

Umar : “Kamu ngawur dan ngelantur. Sebetulnya kamu itu tak kenal Tuhan dan tak tahu Dia dimana. Kamu cuma kenal nama dan sebutan Tuhan saja.”

Toni : “Kamu sendiri belum tentu kenal dan tahu Tuhan dimana.”

Umar : “Siapa bilang, itu kan kamu yang bilang. Aku sangat kenal dengan Tuhan, Dia sangat dekat denganku, bahkan tak jarang jika aku marah aku membunuh Tuhan dan memakamkan Dia.

Toni : “Wah kamu hebat. Aku ingin belajar banyak dari kamu biar aku juga bisa seperti kamu; dekat dengan Tuhan, tahu dimana Dia berada kapanpun, dan juga ingin bisa membunuh Tuhan jika Dia tak mengabulkan doaku.”

Kopi di gelas keduanya pun sudah tandas sisa ampasnya. Mereka masing-masing membayar ke Bu Mimin. Toni beranjak meninggalkan warung dengan pikiran antara berharap menang togel dan kata Tuhan di kepalanya. Sedangkan Umar berjalan ke arah berlawanan. Di kepalanya pun sebetulnya ia bingung dengan keberadaan Tuhan yang tak pernah sekalipun ia lihat.