Kehidupan manusia dari sejak keberadaannya di Bumi tak lepas dari yang namanya spiritualitas yang menyangkut kepercayaan kepada hal-hal yang di luar dimensi manusia itu sendiri.
Kepercayaan terhadap hal-hal yang supranatural; merupakan manifestasi dari spiritualitas yang menjadi bagian dari kehidupan manusia yang turut membentuk peradaban.
Keberadaan awal manusia di Bumi selalu menjadi pertanyaan bagi tiap individu; siapa yang menciptakan manusia, siapa manusia yang pertama kali berada di Bumi, serta sejumlah pertanyaan lainnya yang sulit dijawab dengan logika dan ilmiah.
Otak manusia mengeksplorasi berbagai pertanyaan dan memunculkan berbagai kesimpulan bahwa terdapat sesuatu yang berada di luar dimensi manusia yang menjadi penyebab utama yang mengendalikan setiap apapun termasuk manusia.
Causa Prima, Penyebab Utama; sesuatu yang menjadi penyebab pertama dan utama dari keberadaan tidak saja manusia dan makhluk lainnya tapi juga seluruh alam semesta. Manusia kemudian mendefinisikannya sebagai Tuhan, Dewa, dan berbagai sebutan lainnya.
Pengetahuan manusia terhadap sesuatu yang disebut Tuhan maupun Dewa terus berkembang seiring dengan kemajuan berpikir manusia, dari pemikiran primitif hingga modern; sehingga berbagai teori tentang Tuhan maupun Dewa berserta eksistensinya bermunculan.
Manusia yang percaya kepada keberadaan Tuhan jumlahnya jauh lebih banyak daripada yang tak percaya (atheis), namun sejauh ini tak seorang manusia pun yang percaya kepada Tuhan yang pernah bertemu sesuatu atau sosok yang didefinisikan dan disebut sebagai Tuhan itu; sehingga manusia dengan imajinasinya memunculkan sosok Tuhan secara fisik ke berbagai bentuk baik berupa benda, hewan maupun manusia.
Pengetahuan manusia terhadap Tuhan yang sangat supranatural ini menjadi bertambah ketika bermunculan para manusia yang mengklaim diri mereka sebagai perantara Tuhan; Nabi, Rasul, ataupun manusia yang dianggap suci yang membekali mereka dengan berbagai pengetahuan tentang Tuhan baik berupa pemikiran maupun pengetahuan yang diklaim sebagai berasal dari Tuhan yang disebut firman maupun wahyu.
Meski saat ini ilmu pengetahuan telah dan terus maju; sosok Tuhan tetaplah misteri yang secara ilmiah belum final pembuktiannya terkecuali menggunakan doktrin dan dogma dari kitab-kitab agama yang isinya tak jarang dicocok-cocokkan dengan ilmu pengetahuan yang mewakili logika dan akal manusia.
Orang yang beragama percaya Tuhan berdasarkan kitab-kitab agama mereka yang mendoktrin mereka wajib percaya walaupun logika mereka tak mampu menjangkau tentang eksistensi Tuhan dengan berbagai prevelege dan prerogatif-nya. Bagi yang tak percaya Tuhan, mereka tak peduli, tetap menjalani kehidupan meski terikat dengan berbagai aturan dimana mereka berada.
Kepercayaan kepada Tuhan maupun yang tak percaya; adalah hak dasar setiap manusia, maka jalani dan nikmati saja kehidupan ini dengan damai, saling menghargai dan bersosialisasi di Bumi yang sama ini.
*Telah dimuat di Jurnalisia.