Ternyata Pocong Itu Muslim (No SARA)

Jika bicara masalah Hantu atau Setan, di Indonesia yang paling terkenal adalah Pocong.
Tak terhitung judul film maupun sinetron yang bertemakan Pocong ini.

Menurut tayangan film maupun sinetron itu, Pocong merupakan Hantu dari arwah yang bangkit lagi dari dalam kuburnya karena mati penasaran. Biasanya Pocong ini bangkit untuk menuntut balas terhadap orang-orang yang menjadi penyebab kematiannya.

Dan sudah jadi kebiasaan pula di film maupun di sinetron Indonesia yang bertemakan Hantu tersebut, Pocong hanya dapat diusir dan dikalahkan orang-orang alim; Kiyai, Ulama, Ajengan, Ustad ataupun Da’i, yang nota bene berasal dari kalangan agama Islam.
Selama ini belum pernah saya menonton atau menemukan film ataupun sinetron Pocong yang diusir dan kalah oleh Pendeta, Pastur, maupun Uskup.

Perihal Pocong itu cuma dapat diusir dan dikalahkan oleh orang-orang alim dari kalangan Islam, bukan tak ada sebabnya.
Lihat saja bentuk Pocong yang menggunakan kain kafan. Hanya dari kalangan umat Islam yang menggunakan kain kafan untuk mayat. Di kalangan umat Nasrani, mayat akan dipakaikan busana lengkap seperti di masa hidupnya, sedangkan mengurus mayat pada agama lainnya; ada yang dibakar seperti pada agama Hindu Dharma, ada juga yang dikremasi seperti di agama Budha (Nasrani ada pula yang dikremasi).
Nah, jika melihat bentuknya, maka Pocong jelas bukan Hantu yang berasal dari non Muslim.

Pada umat non Muslim bukan tak ada Hantu yang jadi tema film maupun sinetron; di kalangan Nasrani, Hantu yang terkenal adalah Dracula, di kalangan Konghucu yang sering adalah Vampire.

Namun anda jangan pernah takut terhadap berbagai jenis Hantu. Karena di jaman ini justru Hantu yang sangat takut terhadap manusia. Tak jarang Hantu-hantu itu justru dicari, misalnya dicari oleh para Pemburu Hantu. Selain itu tak sedikit dari para penggila judi angka (Togel; Toto Gelap) yang ikut memburu Hantu untuk ditanya berapa angka jitu yang bakal keluar. Akibatnya para Hantu itu jadi ketakutan ketemu manusia. Karena mereka takut disalahkan bila nomor tebakan yang diberikan tidak tepat. Mungkin dipikir para Hantu itu adalah, “selama hidup gue pasang nomor aja ga pernah dapat, malah tanya gue.”