Inilah Kunci Rahasia Menuju Kekayaan

Untuk menjadi orang kaya itu menurut mendiang ibuku; gampang. Kuncinya cuma dua, yakni ‘pamalar’ dan ‘mamalar’.

Pasti anda bingung dengan kedua kata diatas. Ya, dua kata itu merupakan kata jadian dari akar kata dalam bahasa Banjar (salah satu etnis pribumi di pulau Borneo, Kalimantan). Akar katanya adalah ‘palar’, yang secara harfiah artinya ‘pelit’.

Kata ‘pamalar’ adalah pelaku tindakan atau perbuatan, sedangkan ‘mamalar’ merupakan sifat dari tindakan atau perbuatannya.
Contoh; terdapat seorang pengusaha di bidang perkayuan di daerahku, sebut saja namanya Arsyad (biar lafalnya mirip dengan Irshad). Si Arsyad ini (yg agak muda memanggilnya Bang Asad, coba lafalkan sendiri, hehe) terkenal sangat extra pelit dalam hal urusan apa saja kalau menyangkut keluar duit atau harta. Namun jika ia akan membeli sesuatu, menawar minta turunkan harga semurah-murahnya.

Saking pelitnya tuh Bang Asad, untuk pergi keluar rumah saja ia pinjam sepeda motor tetangganya, atau minta antar ke tetangganya. Terlalu………kata Bang Rhoma. Tapi dengan memiliki dua kata kunci itu, Bang Asad terbukti sukses meski dicibir orang kanan kiri, muka belakang, dan atas bawah. Mungkin Bang Asad ini pakai falsafah ‘the show must on’, kesannya seperti judul lagu grup musik Queen sih, hehehe……….

Ini bukan kunci sukses sembarangan untuk menuju kekayaan, benar-benar sudah terbukti dan banyak yang membuktikannya dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan lebih hebat dari presentasenya Mario Teguh dengan The Golden Way-nya.
Kata kunci tersebut sangat simpel, sederhana, tak banyak pemaparan, bisa dilakukan oleh siapa saja dari anak TK baru melek angka dan huruf hingga profesor yang sering lupa menaruh kacamatanya di atas kepala.

Pastikan mulai hari ini, saat dan detik ini, jika anda berniat dan bercita-cita untuk menjadi orang kaya, solusi yang tepat adalah ‘pamalar’ dan ‘mamalar’, go ahead.
Bagikan tip atau kunci bakal kaya ini ke siapa saja, terserah mau ke anggota keluarga, teman dekat, jiran dan tetangga, murid di pengajian, anggota jemaat di gereja, dllnya. Jika tak terbukti, berarti anda menjalankannya separuh dan setengah hati. Ulangi bila gagal, kasih tahu saya kalau sudah sukses.