.jpg "Andrean Atma Maulani")
.jpg "Abdul Rahim")
.jpg "Nur Khalifah")
.jpg "Suwignyo")
Para pengunjung pasar mingguan di sebuah kota kecamatan yang sekaligus menjadi ibukota sebuah kabupaten di Kalsel, masih berlalu lalang hilir mudik, terkadang mampir di lapak-lapak jualan para pedagang untuk melihat dan mencari-cari kalau terdapat kebutuhan yang cocok dan diperlukan.
Malam sudah merangkak ke pukul 23.00 waktu setempat, beberapa pedagang lapak sudah mulai sedang berkemas menutup dagangan mereka; pakaian, peralatan kosmetik, dan berbagai kebutuhan rumah tangga. “Sebentar lagi kita akan tutup pula, berkemas akan pergi ke Martapura untuk ikut menghadiri perayaan haul Guru Ijai,” ungkap seorang pedagang yang sudah siap berkemas.
Ulama Kharismatik.
Guru Ijai yang dimaksud oleh seorang pedagang itu tak lain adalah seorang ulama yang sangat terkenal di wilayah propinsi Kalimantan Selatan; Muhammad Zaini Abdul Ghani, atau lebih terkenal dengan panggilan Guru Ijai.
Ulama kharismatik tersebut telah wafat beberapa tahun lalu. Namun bagi warga Kalsel, beliau seolah tak pernah hilang dari benak para pengikut dan pengagum beliau. Sehingga tak heran hampir di setiap rumah warga (umat islam) di Kalsel, foto mendiang Guru Ijai menghiasi dinding rumah mereka.
Warga Kalsel yang sebagian besar merupakan etnis Banjar, dikenal religius dan menghormati para ulama.
Menurut beberapa sumber; Guru Ijai merupakan keturunan dari ulama terkenal yakni Datuk Kalampayan, atau nama asli beliau KH Muhammad Arsyad Al Banjari, yang pernah membetulkan arah kiblat mesjid Luar Batang Jakarta. Selain itu salah seorang keturunan dari Datuk Kalampayan juga menjadi ulama terkenal di Kampung Sapat di Indragiri Hilir Riau; KH Muhammad Sidiq Al Banjari, atau dikenal dengan julukan Datuk Sapat.
Pada beberapa kali peringatan haul Guru Ijai, dihadiri oleh ribuan warga yang tidak saja datang dari wilayah Kalsel, tapi juga luar daerah. Dapat dipastikan hampir seluruh Pejabat di Kalsel hadir pula pada perayaan tersebut.
Seorang penyanyi terkenal negeri ini yang sudah wafat; Chrisye, merupakan murid sekaligus anak angkat dari Guru Ijai.
Bagi warga Kalsel, Guru Ijai ini melebihi Mendiang Ustadz Uje.
Malam sudah merangkak ke pukul 23.00 waktu setempat, beberapa pedagang lapak sudah mulai sedang berkemas menutup dagangan mereka; pakaian, peralatan kosmetik, dan berbagai kebutuhan rumah tangga. “Sebentar lagi kita akan tutup pula, berkemas akan pergi ke Martapura untuk ikut menghadiri perayaan haul Guru Ijai,” ungkap seorang pedagang yang sudah siap berkemas.
Ulama Kharismatik.
Guru Ijai yang dimaksud oleh seorang pedagang itu tak lain adalah seorang ulama yang sangat terkenal di wilayah propinsi Kalimantan Selatan; Muhammad Zaini Abdul Ghani, atau lebih terkenal dengan panggilan Guru Ijai.
Ulama kharismatik tersebut telah wafat beberapa tahun lalu. Namun bagi warga Kalsel, beliau seolah tak pernah hilang dari benak para pengikut dan pengagum beliau. Sehingga tak heran hampir di setiap rumah warga (umat islam) di Kalsel, foto mendiang Guru Ijai menghiasi dinding rumah mereka.
Warga Kalsel yang sebagian besar merupakan etnis Banjar, dikenal religius dan menghormati para ulama.
Menurut beberapa sumber; Guru Ijai merupakan keturunan dari ulama terkenal yakni Datuk Kalampayan, atau nama asli beliau KH Muhammad Arsyad Al Banjari, yang pernah membetulkan arah kiblat mesjid Luar Batang Jakarta. Selain itu salah seorang keturunan dari Datuk Kalampayan juga menjadi ulama terkenal di Kampung Sapat di Indragiri Hilir Riau; KH Muhammad Sidiq Al Banjari, atau dikenal dengan julukan Datuk Sapat.
Pada beberapa kali peringatan haul Guru Ijai, dihadiri oleh ribuan warga yang tidak saja datang dari wilayah Kalsel, tapi juga luar daerah. Dapat dipastikan hampir seluruh Pejabat di Kalsel hadir pula pada perayaan tersebut.
Seorang penyanyi terkenal negeri ini yang sudah wafat; Chrisye, merupakan murid sekaligus anak angkat dari Guru Ijai.
Bagi warga Kalsel, Guru Ijai ini melebihi Mendiang Ustadz Uje.
