Akhir-akhir ini institusi kepolisian menjadi jam-jaman pemberitaan media massa televisi. Kenapa saya sebut jam-jaman, karena hampir setiap jam selalu terulang pemberitaan yang sama terkait yang sedang menimpa kepolisian. Jadi bukan lagi hari-harian, apalagi bulan-bulanan.
Institusi kepolisian lagi disorot oleh semua pihak, tak terkecuali masyarakat awam yang selama ini lebih takut ketimbang segan dan hormat kepada polisi.
Niat dan tekad institusi kepolisian untuk berubah tampaknya sedang benar-benar diuji, apakah niat dan tekad itu cuma jargon, atau memang kesadaran untuk berubah.
Upaya kepolisian untuk berubah dan menarik simpati masyarakat antara lain dengan membentuk Balai Kemitraan Perpolisian Masyarakat (BKPM) di tiap kecamatan. Namun tampaknya BKPM yang melibatkan para tokoh di masyarakat ini lebih kepada formalitas, kegiatannya hanya sporadis jika tak ingin disebut insidentil.
Upaya kepolisian untuk berubah dan menarik simpati masyarakat antara lain dengan membentuk Balai Kemitraan Perpolisian Masyarakat (BKPM) di tiap kecamatan. Namun tampaknya BKPM yang melibatkan para tokoh di masyarakat ini lebih kepada formalitas, kegiatannya hanya sporadis jika tak ingin disebut insidentil.
Ini perubahan yang berasal dari keinginan internal dengan melibatkan unsur eksternal (masyarakat). Ada lagi yang berasal dari unsur eksternal seperti Indonesia Police Watch. Jika kita terjemahkan ke bahasa kita, artinya terdengar cukup garang dan sangar, Pengawasan Polisi Indonesia. Bukan lagi sekedar pengamat (observer), tapi pengawas, betul-betul garang di telinga.
Menurut saya akan lebih lembut dan ramah bila mencari istilah yang “friendly” untuk tujuan-tujuan melakukan kontrol maupun pengawasan terhadap institusi kepolisian.
Polisi juga manusia. Mereka pun merupakan bagian dari anak bangsa ini. Polisi jangan diperlakukan seperti musuh yang diawasi dan diintai untuk kemudian ditembak bila dianggap membahayakan. Polisi itu selayaknya dicintai. Maka akan lebih elok bila kita membentuk semacam lembaga misalnya “Kami Cinta Polisi”, “Komunitas Masyarakat Pencinta Polisi”, dan lainnya dengan istilah yang ramah dan menyejukkan.
Bila kita mencintai polisi, maka tentu kita akan selalu menjaga agar citra polisi yang kita cintai itu tetap selalu baik. Kita selaku pencinta polisi pasti tak akan segan-segan memberi masukan yang baik kepada polisi, dan juga menegur jika mereka mulai salah arah.
Namanya juga orang mencintai, jadi tentu selalu menginginkan yang dicintai tetap baik dan disayang.
Ayo, mulailah untuk mencintai polisi dengan memberi masukan dan menegur manakala mereka mulai melenceng dari tugas-tugas melayani dan mengayomi, urusan pengawasan kita serahkan kepada Yang di Atas saja melalui Waskat alias pengawasan oleh malaikat.
Bila kita mencintai polisi, maka tentu kita akan selalu menjaga agar citra polisi yang kita cintai itu tetap selalu baik. Kita selaku pencinta polisi pasti tak akan segan-segan memberi masukan yang baik kepada polisi, dan juga menegur jika mereka mulai salah arah.
Namanya juga orang mencintai, jadi tentu selalu menginginkan yang dicintai tetap baik dan disayang.
Ayo, mulailah untuk mencintai polisi dengan memberi masukan dan menegur manakala mereka mulai melenceng dari tugas-tugas melayani dan mengayomi, urusan pengawasan kita serahkan kepada Yang di Atas saja melalui Waskat alias pengawasan oleh malaikat.