Sulitnya Mencari Alamat Karena Rumah Tak Bernomor

Satu hal yang selalu sulit saya jawab terkait alamat rumah adalah, jika ada yang menanyakan nomor rumah tempat tinggal saya. Bahkan jika tak memeriksa KTP, saya lupa di lingkungan RW atau RT berapa rumah tinggal saya berada.

Kesulitan saya ini juga dialami banyak warga lainnya di kelurahan tempat saya berdomisili, juga banyak warga desa lainnya di wilayah Kabupaten Tanah Bumbu, salah satu dari 13 kabupaten/kota di Propinsi Kalimantan Selatan.
Masalahnya banyak rumah warga yang tak memiliki plang nomor rumah, dimana di plang tersebut biasanya tercantum RW, RT, nama desa/kelurahan, dan kecamatan, selain nomor rumah tentunya.

Tampaknya jika dilihat dari bentuk plang berukuran kecil, sangat sepele, namun sebetulnya sangat berguna dan membantu untuk mencari alamat dengan cepat dan tepat.

Bila dibandingkan antara rumah yang memiliki plang nomor dengan yang tidak, maka lebih banyak yang tak memiliki plang nomor. Itupun rumah yang memiliki plang nomor, data-datanya sudah tak akurat alias kadaluwarsa, karena bertahun-tahun datanya tak berubah, sedangkan jumlah rumah selalu bertambah.

Biasanya untuk memberitahu alamat rumah, saya menyebutkan nama jalan, lalu nama gang, terus posisi rumah berikut jenis bangunan (kayu atau beton), warna bangunan rumah, maupun petunjuk lainnya di sekitar rumah. Begitupun bila saya mencari rumah seorang kenalan, berlaku seperti itu sambil tanya warga sekitar, atau dipandu dengan telpon oleh tuan rumah yang akan dikunjungi atau dicari.

Urusan mencari atau menemukan alamat rumah di daerah saya, repot memang. Padahal Kabupaten Tanah Bumbu masih berusia 9 tahun sejak menjadi kabupaten sendiri terpisah dari Kabupaten Kotabaru.
Mestinya sambil terus membangun dan meningkatkan prasarana dan sarana umum, namun pemerintah daerah setempat juga memperhatikan hal-hal yang tampak sepele tersebut; plang nomor rumah. Dengan banyaknya rumah yang tak berplang nomor, kesulitan juga dialami oleh para petugas Kantor Pos dan jasa ekspedisi antar kirim barang.