Gemas, jengkel, marah, bercampur aduk, itulah perasaan tiap umat Islam yang menyaksikan beberapa siswi yang sedang memperagakan gerakan shalat yang dipadu dengan tarian semacam hip hop sambil membaca bacaan shalat dan diringi alunan musik.
Itulah sebuah tayangan yang sangat tidak pantas, berdurasi lebih dari 5 menit yang diunggah ke situs Youtube. Terdapat beberapa judul yang diunggah ke situs tersebut, namun tayangan tetap sama. Salah satu judul tayangan adalah “Siswi SMA 2 Toli Toli Mempermainkan Shalat”.
Tayangan tersebut tampaknya sudah menjadi perhatian banyak kalangan di negeri ini. Tak urung Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) melalui Komisionernya, Asrorun Ni’am Sholeh meminta polisi segera memanggil aktor video pelecehan tersebut. Jika ada dugaan pelanggaran perlu pemberian sanksi pada pelaku. (Republika Online)
KPAI juga meminta agar video pelecehan shalat tersebut segera diblokir. Ini agar tidak memicu amarah umat Islam secara lebih luas, sekaligus meredam berbagai dampak buruk dari video itu. Selain itu Ketua Umum Muhammadiyah, Din Syamsudin pun ikut bicara terkait tayangan yang sama sekali sangat melecehkan ibadah umat Islam ini.
Sebagai umat Islam, tentu kita semua sangat menyayangkan perilaku dan tindakan para siswi yang ada di tayangan video itu. Entah apa yang ada di benak mereka ketika membuat lalu meng-upload video tersebut ke situs yang dapat diakses oleh jutaan manusia itu.
Kalau para siswi itu mengaku atau beragama Islam, betapa orangtua mereka selama ini kurang memperhatikan pendidikan agama terhadap anak-anak mereka. Disamping itu guru-guru mereka terutama guru agama, ikut gagal mendidik mereka.
Andai para siswi itu mengatas namakan kreativitas seni, banyak dari kita pasti akan menyebutnya sebagai kreativitas yang “kebablasan”.
Kreativitas seni.
Kita yakin Islam tidak melarang kreativitas seni yang diciptakan dan dilakukan oleh umatnya. Karena seni adalah rasa dan perasaan estetika yang menjadi bawaan manusia, ia dapat disejajarkan dengan sifat dasar manusia itu sendiri.
Namun kita tentu sepakat jika dalam berkesenian bertentangan dengan norma-norma hukum apalagi agama.
Umat agama apapun di dunia ini pasti tak akan pernah suka dan mau menerima begitu saja bila simbol-simbol dan peribadatan agama mereka disalah gunakan dan dilecehkan.
Masalah ini kiranya patut menjadi renungan dan perhatian kita semua. Terlebih pelecehan agama kali ini dilakukan oleh para siswi sekolah, masih muda, wanita, yang kelak menjadi generasi penerus bangsa dan bakal menjadi penerus ibu manusia.
Dan yang tak kalah pentingnya adalah, masalah ini sudah mencederai dunia pendidikan di negeri yang dikenal ramah, sopan dan berbudaya.