Uniknya Nama Panggilan

Nama panggilan merupakan nama pendek dari nama lengkap seseorang. Tapi tak semua nama panggilan seseorang itu berasal dari nama lengkapnya. Tak sedikit nama panggilan melekat karena terdapat ciri khas pada orang itu.

Di daerahku terdiri dari berbagai etnis, namun mayoritas etnis Banjar, selanjutnya etnis keturunan Bugis yang sudah sulit dibedakan dengan etnis Banjar, karena sudah menyatu dalam adat dan bahasa.
Panggilan seseorang dalam etnis Banjar biasa diambil dari pendek seseorang yang ditambah vokal A atau I pada awal nama panggilan. Misalnya seseorang itu bernama lengkap Suryansyah, akan dipanggil Isur, Arsyad akan dipanggil Asad, Fatmawati dipanggil dengan Ifat atau Ipat (etnis Banjar tak kenal konsonan F, seperti Sunda, hehe).
Selanjutnya nama Wardah dipanggil Iwar, Jumiati atau Ijum, Sumiati dipanggil Isum, dllnya.

Yang agak aneh dan lucu nama panggilan pada keturunan etnis Bugis.
Seorang teman SMP dan SMA saya dulu sehari-hari di kampung dipanggil Kende, padahal nama lengkapnya Kamaruddin. Kemudian ada teman yang bernama lengkap Suhaide, nama panggilannya justru Ci’dong. Adapun beberapa teman dan kenalan wanita saya ada yang dipanggil dengan nama pendek yang unik. Misalnya nama Hamsiah, dipanggil dengan nama pendek Hame, panggilan ini juga berlaku untuk nama Hamsuri. Ada lagi nama Najmiah, dipanggil Naje. Nama Sahriyati dipanggil Sahe, Mutamainah jadi Mute, Arfiyah dipanggil Are, Burhan menjadi Bure, Zainuddin dipanggil Nu’ding, Sahid jadi Sahide, Abidin = Biding, Mahmuddin = Muding, Mukhtar = Tare, Bahruddin = Baro’ding, Jahruddin = Jaro’ding, Mansyah = Mance, Bahriyah = Bahe, dllnya.

Sedangkan nama saya sendiri acapkali ada yang memanggil Iming, bila yang memanggil dari etnis keturunan Bugis. Mungkin di etnis lain ada pula yang seperti ini, yang lebih unik lagi, entahlah. Tapi disinilah uniknya nama panggilan, yang penting enak diterima, dan yang dipanggil cepat menoleh.