"Namun, kami mohon jangan serahkan kami kepada mereka yang tak memiliki kasih sayang pada kami dan anak, cucu kami dan jangan, jangan kau tinggalkan kami dan menangkan kami. Karena jika engkau tidak menangkan kami, (kami) khawatir Ya Allah, kami khawatir Ya Allah, tak ada lagi yang menyembahmu."
Itulah puisi yang dibacakan oleh Neno Warisman, Mantan Penyanyi di era tahun 1980-an yang mendadak muncul layaknya seorang Ustadzah kini.
Saya kembali mengingat-ingat puluhan tahun silam sambil mendengarkan suara Neno Warisman berduet dengan Fariz RM, tiba-tiba suara azan ashar terdengar dari mesjid tak jauh dari kediamanku.
Saya kembali mengingat-ingat puluhan tahun silam sambil mendengarkan suara Neno Warisman berduet dengan Fariz RM, tiba-tiba suara azan ashar terdengar dari mesjid tak jauh dari kediamanku.
Masya Allah, ternyata masih ada yang mau menyembah Allah, padahal seorang Neno Warisman sangat kuatir tak bakal ada lagi penyembah Allah jika Capres dukungannya tak terpilih.
Untunglah Allah tak mudah terenyuh oleh hanya sekedar puisi doa seorang Neno Warisman meskipun diaminkan banyak orang yang sepaham dengannya. Allah itu Maha Mengetahui dan Maha Adil, pasti memiliki rencana yang tak akan pernah diketahui makhluk manapun.
Nyatanya Capres dukungan Neno Warisman tetap kalah meski sudah menempuh 'jihad konstitusi' melalui MK. Maka rentetannya pun bertambah; jadi Cawapres gagal, kemudian Capres tak terpilih, dan kembali Capres pun kalah.
Allah Maha Tahu kalau perhelatan Pemilu dan Pilpres di Indonesia bukanlah tandingan Perang Badar apalagi disamakan. Situasi dan kondisinya sangat jauh berbeda antara masa Perang Badar yang dilakukan oleh umat Islam yang masih jumlahnya segelintir melawan orang-orang kafir yang jumlahnya jauh lebih besar, bukan antara sesama umat Islam yang saling berhadap-hadapan untuk kepentingan politik yang sarat berbagai permainan trik.
Syukurlah Allah tak dapat didikte oleh siapapun apalagi seorang Neno Warisman dan para mereka yang sepaham. Allah tetap akan disembah oleh umatNya yang taat hingga menjelang kiamat meski cuma tinggal segelintir.
Dan bukalah telinga kita bahwa hingga saat ini suara panggilan untuk menyembah Allah terus berkumandang dan dipatuhi banyak umat Islam untuk menyembah Allah, bukan seperti isi puisi doa Neno Warisman yang dicatut dari doa Rasul SAW. Dan entahlah apakah hingga saat ini Neno Warisman dan para mereka yang sepaham masih menyembah Allah, wallahu a'lam bissawab.....(ISP)