Suatu sore aku berkunjung ke rumah seorang teman karena memang aku diminta datang untuk suatu keperluan. Ketika berdiri di depan pintu yang sedang terbuka, kudengar tuan rumah sedang mengomel dan sesekali membentak. Langkahku untuk memasuki rumah pun kutahan, menunggu hingga suara omelan dan bentakan berhenti. Tapi rupanya kehadiranku diketahui oleh tuan rumah, yang lalu mempersilakanku masuk.
“Kebetulan kamu ada disini. Sekalian saja terangkan kepada anakku supaya dia tahu dan mengerti bahayannya mengisap rokok Arab,” pinta tuan rumah kepadaku sambil menunjuk ke arah putranya yang baru duduk di kelas 1 SMP.
Yang dimaksud temanku rokok Arab itu yakni sisha; dihisap seperti rokok dengan menggunakan media air yang ditempatkan dalam semacam tabung, lalu dihubungkan dengan sejenis selang. Tembakau yang beraroma buah-buahan dimasukkan di bagian atas tabung berisi air, ditutup dengan aluminium foil, lalu diatasnya diletakkan briket batubara, sisha pun dihisap beramai-ramai.
Kegiatan mengisap sisha ini sedang trend di kampung tempat kelahiranku. Tiap sore hingga larut malam, ada banyak orang yang mengisap sisha; dari anak kecil, remaja, dewasa hingga orangtua. Beberapa warga menjadikannya sebagai usaha diantara puluhan warung makan dan minum yang membuka usaha mereka di lokasi khusus yang disediakan Pemkab setempat, di depan bangunan gedung DPRD.
Jika kegiatan merokok dilakukan oleh satu orang, mengisapnya sendiri tanpa bergantian. Mengisap sisha dilakukan secara bergantian oleh banyak orang secara berkelompok.
Nah, disinilah yang membuat temanku itu mencak-mencak terhadap anaknya yang rupanya sudah ketularan mengisap sisha bersama teman-teman sekolahnya.
Aku sendiri tak mengetahui bahayanya mengisap sisha ini. Yang jelas menurutku, dengan mengisap bergantian, maka akan rentan bisa menularkan penyakit yang diderita oleh si pengisap kepada yang lain melalui media alat pengisap sisha. Penyakit yang kemungkinan bisa tertular adalah seperti; TBC, Asma, penyakit saluran pernafasan lainnya, bahkan tak menutup kemungkinan penyakit lainnya seperti HIV/AIDS.
Karena kekhawatiran tertular berbagai penyakit itulah, temanku pun menghancurkan peralatan sisha milik anaknya itu. Jadi pertimbangkan sebelumnya untuk mengisap sisha, apalagi secara bergantian.