Sambil menikmati makan siang di sebuah bar di kawasan Kuta, kenalan baru saya melemparkan joke-joke segar.
Suasana makan siang di cuaca cukup terik dan menguras keringat itu, kenalan yang baru beberapa menit lalu kami berkenalan, tampak menyuguhkan keakraban khas Indonesia.
Dia cerita mengenai seorang temannya ketika masih menjadi seorang sales dulu. Mereka berdua bekerja sebagai sales pada perusahaan sepatu merk terkenal yang dimiliki oleh Belanda, yang mana atasan mereka pun tentunya orang Belanda, namun si Belanda ini dalam memerintah bawahannya selalu menggunakan bahasa Inggris.
Namanya juga orang Indonesia, pribumi, kebanyakan tak mengerti bahasa Inggris, jadinya sering komunikasi dilakukan dengan bahasa isyarat, istilahnya semacam body language.
Suatu hari menurut kenalan saya itu, temannya dapat masalah. Mobil box untuk menempatkan berbagai jenis sepatu dan ukuran, kunci pintu box-nya tak bisa dibuka. Sudah bersusah payah mengingat-ingat dan mencarinya kesana kemari, tak juga ditemukan anak kuncinya. Padahal gembok yang mengunci pintu box mobil itu cukup besar.
Sales itu pun melaporkan kesulitannya kepada atasannya yang orang Belanda itu, tentu saja dengan menggunakan bahasa isyarat.
“What will we do to unlock this box ?” tanya si Belanda sambil menunjuk ke arah gembok.
Si sales tampak bingung dengan muka lugunya tak mengerti yang dimaksud tuannya.
Dia menerka-nerka apa yang dimaksud oleh bos-nya itu. “Ah, paling-paling maksudnya bagaimana membuka pintu box itu,” pikir si sales.
Dan untuk membuka pintu box yang terkunci dengan gembok cukup besar itu, pikir si sales tak ada cara lain kecuali menggergajinya dengan gergaji besi.
Tapi untuk menyampaikan idenya membuka pintu box dengan menggunakan gergaji, si sales bisa mengungkapkannya dalam bahasa yang dimengerti bos-nya itu.
Dengan beberapa kata yang ia tahu dalam bahasa Inggris, si sales dengan yakinnya disertai isyarat tangan, berkata; “come to me, come to you, boss !”
Maksudnya; seperti 2 orang yang menarik gergaji saling bergantian; ke saya, ke kamu, begitu seterusnya hingga yang digergaji putus.
Dengan ungkapan bahasa Inggris yang sama sekali tak ada hubungannya dengan yang dimaksud. Akhirnya gembok yang cukup besar itu pun putus mereka gergaji berkat come to me come to you.
Jadi siapa saja yang cuma tahu beberapa kata dalam bahasa Inggris, jangan segan-segan mengucapkannya terhadap orang asing yang tak mengerti bahasa Indonesia. Ini melatih agar berani dan terbiasa mengucapkan bahasa Inggris, tidak shy shy cat alias malu-malu kucing, dan no what what karena mereka tahu itu bukan bahasa kita.