foto : indoforum.org |
Tingkah penyanyi dangdut koplo itu pun diimbangi oleh para pemain musiknya yang juga atraktif. Sementara para penontonnya, berjejalan, berdesakan sambil menari dengan gerakan serampangan dan sembarangan sambil mengangkat dan memutar-mutar tangan ke atas. Ada diantara penonton itu yang saling dorong dan senggol, tak sedikit diantaranya yang memiliki tatapan sayu dan seperti orang mengantuk, namun tetap saja terus berjoget meski dengan gerakan ala kadarnya.
Dilihat dari namanya, dangdut koplo, kemungkinan karena mulanya ada pengaruh koplo, atau sejenis pil yang kerap dipakai pengganti psikotropika oleh para pengguna untuk mendapatkan efek terrance; seolah berada di dunia lain, istilah lokalnya adalah mabuk yang dapat menimbulkan berbagai efek ilusi dan halusinasi.
Tak diketahui pasti sebab dan kapan kemunculan jenis musik dangdut koplo ini. Yang jelas jenis musik ini sangat dominan di wilayah propinsi Jawa Timur.
Para penyanyi dangdut koplo, terutama penyanyi wanita, biasanya berpakaian minim dan seronok. Gaya mereka di panggung pun saat membawakan lagu, jangan ditanya, sangat heboh bila tak ingin dikatakan norak dan erotis.
Soal penampilan erotis para penyanyi wanita dangdut koplo, sudah bukan rahasia lagi, justru sangat digemari oleh para penontonnya baik muda maupun tua, bahkan anak-anak sekalipun. Petunjukan atau konser dangdut koplo dengan para penyanyinya yang berpenampilan erotis itu bahakan cenderung vulgar, tak pernah dilarang oleh aparat keamanan, bahkan sering kali media massa memberitakan rusuh saat konser pertunjukan dangdut koplo.
Kenapa dangdut koplo yang para penyanyinya berpenampilan erotis dan vulgar serta sering rusuh itu tak dilarang ? Jawabannya adalah, karena dangdut koplo itu ‘made in lokal’ alias budaya yang diangap sesuai dengan bangsa ini. Budaya asing yang tingkat ke-erotisan dan ke-vulgarannya berada sedikit dibawah level dangdut koplo, pasti akan dilarang, tak sesuai budaya Indonesia.
Bila bicara penampilan erotis dan vulgar, perbincangan yang pas dan mengena adalah di ruang tertutup. Karena di banyak tempat hiburan malam di kota-kota besar di Indonesia, hampir sebagian besar menyediakan pertunjukan seperti itu, cuma masalahnya bukan di tempat umum yang terbuka. Budaya kita adalah budaya malu-malu jika berada di tempat terbuka, tapi akan beringas jika di tempat tertutup.
Hari ini dangdut koplo yang sedang trend di kalangan masyarakat tingkat ekonomi menengah kebawah, besok atau lusa tak menutup kemungkinan akan muncul jenis musik baru yang tak kalah erotis dan vulgarnya dari dangdut koplo. Bisa saja akan muncul musik rock ineks (ecstacy), jazz miras, campursari campur alkohol, keroncong shabu, dlsbnya.