SELAMAT DATANG DAN BERKUNJUNG DI ISP 68 BLOG
Dari Pelatihan Jurnalistik PPWI; “Menulis, Bukan Menulis” - ISP68

Xticker

Merangkai Kata Merajut Asa

Definition List

   # 

Rabu, 26 Maret 2014

Dari Pelatihan Jurnalistik PPWI; “Menulis, Bukan Menulis”


Dari pertanyaan ke hampir semua peserta pelatihan jurnalistik yang dilaksanakan oleh Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI) Pusat di Jakarta pada tanggal 4 hingga 6 Maret 2013 lalu, diketahui peserta jarang membaca berbagai macam buku.

“Siapa yang rajin membaca buku, dan buku apa terakhir dibaca ?” pertanyaan dari seorang pemateri, Narliswandi Piliang atau lebih dikenal dengan Iwan Piliang, mantan wartawan di beberapa media terkenal yang sekarang sebagai Aktivis Media Sosial.
Tak satu pun dari para peserta yang hadir menjawab pertanyaan Iwan Piliang. Ini artinya para peserta bukan merupakan kutu buku, termasuk penulis sendiri yang juga hadir sebagai peserta.


Sedikitnya 30-an peserta pelatihan jurnalistik oleh PPWI Pusat itu merupakan para wartawan mainstream yang bertugas melakukan liputan di wilayah Kabupaten Tanah Bumbu Propinsi Kalimantan Selatan.
Atas inisiatif dari DPC PPWI Tanah Bumbu yang bersama-sama dengan PWI Perwakilan Tanah Bumbu yang tergabung dalam Forum Komunikasi Wartawan (FKW) Tanah Bumbu, meminta kepada anggotanya untuk mengikuti pelatihan jurnalistik. Hal tersebut mengingat sebagian besar para wartawan yang bertugas di daerah belum dibekali pengetahuan jurnalistik yang memadai.


Harus diakui secara jujur. Dengan dibukanya kran kebebasan pers pasca reformasi, media massa mengalami pertumbuhan pesat hingga ke daerah di pelosok Indonesia. Perusahaan media massa banyak melakukan rekruitmen pelaku jurnalistik tanpa mewajibkan latar belakang pendidikan maupun pelatihan jurnalistik. Maka bertebaranlah wartawan yang sama sekali cuma tahunya mencari objek berita dengan berbekal sedikit panduan dasar; 5W + 1H tanpa wawasan pengetahuan luas akan banyak hal yang terkait dengan profesinya.

Intinya membaca memang sangat perlu untuk meningkatkan berbagai pengetahuan. Hal ini saya rasa berlaku untuk semua orang apapun profesinya.
Iwan Piliang dalam materi yang dibawakannya pada pelatihan jurnalistik itu mengambil tema; “Menulis, Bukan Menulis”, yang ia uraikan menjadi beberapa hal antara lain; membaca (iqra), indera (mengerahkan seluruh panca indera), bertanya (untuk memastikan kebenaran dan keakuratan data serta informasi dari berbagai nara sumber, waktu (memanfaatkan waktu), hati dan pikiran jernih, premis (intisari tulisan yang akan dibuat), dan riang gembira (menulis tanpa tekanan berbagai persoalan yang sedang dihadapi).
Dengan panduan tersebut diatas, maka tak pelak lagi setidaknya akan dapat memperbaiki kualitas tulisan dari sebelumnya.


Jakarta, March 10th’ 2013