Maling…..gumamku,
Bukan, pikirku,
Ku mereka-reka sebutan yang cocok,
Kutatap cermat mukanya yang tampak bak malaikat,
Kusimak gambar wajahnya di kertas koran bekas bungkus nasi,
Akhirnya kuberseru, kau rampok……
Kau perampok, tepat itu sebutanmu,
Kau rajanya perampok, lebih tepat lagi,
Kau merampok segala macam; uang pembelian beras, uang subsidi BBM, uang cetak kitab suci, uang daging, uang bank, uang olahraga, uang SIM, uang…..asal bisa berbentuk dan jadi uang,
Kau merampok untuk anakmu, istrimu, istri keduamu, istri ketigamu, istri kesekianmu, para selingkuhanmu,
Kau merampok dengan muka berseri riang gembira,
Kau merampok dengan mulut dipenuhi kata-kata bijak bercampur ayat-ayat suci,
Kau merampok tanpa kekerasan, tanpa senjata, tanpa intimidasi, tanpa ancaman,
Kau merampok, namun banyak yang bersedia jadi pembelamu,
Kau merampok, namun polisi tetap tampak menghormatimu,
Padahal kau bukanlah seorang Robin Hood si Budiman dari belantara Sherwood,
Kubenci kamu,
Tiap orang benci kamu,
Semua orang waras benci kamu,
Tapi kau tetap sebagai Hero di hati para keluarga dan kerabatmu, pendukung dan penjilatmu,
Mereka memang tak ada bedanya dengan kau.