SELAMAT DATANG DAN BERKUNJUNG DI ISP 68 BLOG
Goodbye THM, Marhaban Ya Ramadhan - ISP68

Xticker

Merangkai Kata Merajut Asa

Definition List

   # 

Selasa, 04 Maret 2014

Goodbye THM, Marhaban Ya Ramadhan

Pagi ini saya membuka isi BBM (Blackberry Messenger) dari seorang teman. Padahal BBM tersebut sudah sejak tadi malam masuk, namun karena sangat mengantuk saya biarkan saja tak saya buka.

Isi pesan di BBM tersebut adalah, “malam penutupan Ath*** discotheque tgl 29-7-2011 hari Sabtu malam Minggu, harga tiket masuk : Gen Rp. 150 ribu, Ladies Rp. 75 ribu.”

Diskotik Ath*** merupakan tempat hiburan malam yang sangat terkenal bagi para clubber di Banjarmasin, akan menutup kegiatannya selama bulan ramadhan. Hal ini terjadi dan berlaku terhadap seluruh Tempat Hiburan Malam (THM) yang terdapat di seluruh wilayah Propinsi Kalimantan Selatan. Karena seperti yang diketahui selama ini, Pemerintah Propinsi maupun Pemerintah Kabupaten/Kota di Kalimantan Selatan selalu mengeluarkan Sirat Edaran yang berisi larangan melakukan kegiatan bagi tempat hiburan malam (nggak tau kalo tempat hiburan siang, hehehe).

Pantasan kemarin seorang kenalanku, seorang janda tanpa anak, ngebet sekali mau berangkat ke Banjarmasin. Dengan setengah memaksa ia membujuk aku agar ikut dengannya ke Banjarmasin yang jaraknya dari tempat tinggal kami sekitar 350 kilometer.

Aku yang tak mengerti tujuannya ke Banjarmasin, dengan penuh selidik bertanya. Setelah beberapa kali kutanya akhirnya ia mengaku juga; kepergiannya ke Banjarmasin akan bergabung dengan beberapa temannya untuk menghadiri malam acara penutupan menyambut ramadhan yang digelar oleh diskotik Ath*** tersebut.

Dengan satu alasan dikarenakan aku tak terbiasa dengan tempat dan hiburan seperti itu, aku tentu saja menolaknya.

Kenalanku ini mengatakan dengan membayangkan betapa riuh dan semaraknya tempat hiburan malam itu nantinya karena akan banyak pengunjungnya yang datang dari berbagai tempat di seluruh wilayah Kalimantan Selatan yang tumplek disana.

Aku tahu kenalanku itu kecewa karena tak berhasil mengajakku untuk pergi bersamanya. Namun ia tegaskan kepadaku, ia tetap akan pergi bersama teman-temannya dengan mencarter mobil. 

Aku pun dapat membayangkan suasana di diskotik itu nantinya, pria dan wanita tumpah ruah datang berkunjung, mereka berbaur menjadi satu dengan melupakan status masing-masing, bergoyang di lantai diskotik mengikuti alunan suara musik bertempo cepat yang menghentak.

Aku pun bisa membayangkan suasana riuh rendah antara suara musik, disk jockey, dan para clubber yang tak menutup kemungkinan sudah menenggak, menelan atau menghirup “doping” sebelumnya.

Ah, sudahlah, itu dunia mereka, aku saja yang sudah terlalu jauh membayangkan hanya karena membaca isi BBM sepagi ini. Mungkin dalam pemikiran mereka yang akan menghadiri acara tersebut adalah, “goodbye entertainment untuk sebulan, gue mau ibadah dulu, but I’ll be back.”