SELAMAT DATANG DAN BERKUNJUNG DI ISP 68 BLOG
Jasa Penyeberangan Speedboat yang Suka-suka - ISP68

Xticker

Merangkai Kata Merajut Asa

Definition List

   # 

Rabu, 05 Maret 2014

Jasa Penyeberangan Speedboat yang Suka-suka

Karena sudah janji kepada seorang paman mau menyeberang ke Kotabaru pagi-pagi, aku pun bangun subuh dan berkemas membawa barang keperluan seadanya.

Aku bergegas memacu sepeda motor ke pelabuhan speedboat Batulicin. Kupikir lebih pagi akan lebih cepat pula tiba di tujuan. Sepeda motor aku titipkan di Pos Polair yang berada di lokasi pelabuhan.
Di depan loket penjualan tiket yang belum buka, tampak beberapa orang calon penumpang.
Meski loket belum buka, setahuku untuk minta jasa penyeberangan bisa langsung ke operator speedboat.

Sudah cukup lama aku bepergian ke Kotabaru tak menggunakan speedboat, biasanya aku memilih naik sepeda motor menggunakan kapal ferry penyeberangan dari pelabuhan Batulicin ke Tanjung Serdang kemudian dilanjutkan menempuh jarak sekitar 40 kilometer untuk tiba di Kotabaru yang berada di daratan Pulau Laut yang dipisahkan sebuah selat dari daratan pulau Kalimantan.

Kupikir sangat kebetulan ada teman yang sama-sama mau berangkat, jadi tak menunggu waktu lama. Tapi apa lacur, ternyata para calon penumpang itu masing-masing telah dimiliki oleh masing-masing operator speedboat pula.
“Gabung aja penumpangnya supaya cepat berangkat, ongkosnya kan nanti bisa dibagi,” ujarku menyarankan.
“Aturan disini siapa yang pertama kali menemukan calon penumpang, maka ia yang berhak mengantar,” ungkap seorang operator menyahut saranku.
“Terus kalo begini kapan berangkatnya, dan ongkos per orang berapa ?” Tanyaku.
“Speedboat akan berangkat bila penumpangnya cukup 6 orang, dan ongkos per orang 50 ribu,” jawab operator itu.
“Kalo misalkan berangkat sendiri, istilahnya carter gitu, biayanya berapa ?” Tanyaku lagi.
“Berarti tinggal dikalikan 6 aja ongkos per orangnya, jadinya 300 ribu,” balasnya.
Alamak……pikirku mahal sekali untuk tarif menyeberang dari Batulicin ke Kotabaru yang menurut perkiraanku berjarak sekitar 15 mil laut dengan waktu tempuh 45 menit.
“Untuk carteran, ongkosnya bisa dikurangi nggak, 200 ribu mau, nggak ?” Tawarku.
“Waduh, kalo 200 ribu nggak bisa, mas. Kami beli bensin mahal, per liter 8 ribu,” jawab operator.

Dengan pertimbangan akan semakin menunggu lama, sedangkan aku mesti tiba di Kotabaru lebih pagi, akhirnya tawar menawar kami sepakat di harga 250 ribu.
Padahal andai janjianku dengan paman agak siang, lebih baik aku naik sepeda motor melalui kapal ferry penyeberangan saja. Kalau dari Batulicin ke Kotabaru naik sepeda motor dengan menggunakan ferry penyeberangan, ongkosnya bisa dihitung; isi 3 liter bensin seharga 18 ribu (bila beli eceran), ditambah ongkos ferry 18 ribu pula, maka cuma keluar kocek 36 ribu, itupun bensin 3 liter tak habis untuk jarak tempuh sekitar 40 kilometer dari pelabuhan ferry Tanjung Serdang ke Kotabaru. Artinya aku bisa berhemat lebih dari 200 ribu.

Aku pun jadi bertanya-tanya dalam hati, untuk apa keberadaan Pos Polair di lokasi pelabuhan itu bila sama sekali tak bisa mengatur keberadaan jasa angkutan speedboat itu.
Kemudian, tak adanya aturan dalam hal mencari dan memberangkatkan penumpang, yang sangat dirugikan justru adalah para penumpang. Mereka menunggu lama hingga penumpang cukup untuk diberangkatkan, juga mesti mengeluarkan kocek ekstra bila ingin cepat berangkat.