Nyaris tak ada jeda di ruang media massa di negeri ini setiap hari membicarakan masalah politik.
Kosa kata politik agaknya sudah tertanam kuat dalam benak kebanyakan anak negeri ini. Politik pun tampaknya juga sulit dibedakan dengan kiat, trik, cara, jalan, bahkan kecurangan dalam mencapai suatu tujuan.
Para bandar judi Togel mesti berpolitik supaya bisa tetap dapat menang terus; meraup duit para pemasang angka. Begitupun para bandar judi dadu, penyabung ayam, pengadu domba, mesti berpolitik agar tak sampai kalah di lapak judi.
Untuk bisa menang adalah berpolitik, dan……..melakukan kecurangan tentunya. Yang kalah berarti adalah kalah dalam segala hal; jelasnya kalah dalam melakukan kecurangan pula.
Para pengayuh becak, pengojek, pemulung, makelar, calo, mesti berpolitik untuk tetap eksis dan dilirik oleh yang memerlukan mereka. Seorang pengayuh becak yang tak memperoleh penumpang, bisa dituding tak berpolitik oleh teman seprofesinya, begitupun pelaku pekerjaan dan profesi lainnya.
Tiap orang, semua, mesti berpolitik, walaupun istilah politik itu tak sesuai dan bahkan jauh berbeda dari konsep politik sebenarnya.
Politik oleh tiap orang adalah menurut pemahaman dan interpretasi masing-masing. Bila ada yang menyamakannya dengan kecurangan, silakan saja cari korelasinya, yang jelas politik itu bukan pol + itik = penuh itik.