SELAMAT DATANG DAN BERKUNJUNG DI ISP 68 BLOG
Messi, Don’t Cry For Argentina - ISP68

Xticker

Merangkai Kata Merajut Asa

Definition List

   # 

Rabu, 02 April 2014

Messi, Don’t Cry For Argentina

Kiprah Lionel Messi sebagai seorang pesepakbola di kancah dunia memang tak perlu diragukan lagi. Pria bernama lengkap Lionel Andreas Messi kelahiran Rosario Argentina pada 24 Juni 1987 ini sudah membukukan perolehan piala Ballon d’Or sebanyak empat kali berturut-turut di tahun 2009, 2010, 2011 dan 2012. Piala tersebut didekasikan untuk pemain sepakbloa di daratan Eropa yang memperkuat salah satu klub sepakbola di daratan benua biru itu.

Selain meraih penghargaan piala Ballon d’Or untuk dirinya sendiri, Lionel Messi yang dijuluki The Messiah ini pun sudah menyumbangkan beberapa trofi untuk klub yang dibelanya. Raihan piala Ballon d’Or Lionel Messi lebih banyak dari para legenda sepakbola terdahulu; Johan Cruyff (3kali), Michel Platini (3 kali) dan Marco Van Basten (3 kali), dan tentu saja juga melampaui rivalnya Christiano Ronaldo yang baru meraih 2 Ballon d’Or yaitu di tahun 2008 dan 2013. The Messiah juga memecahkan rekor mencetak gol dalam hitungan kalender satu tahun yang sebelumnya dipegang oleh pesepakbola asal Jerman, Gerd Muller (85 gol), Lionel Messi (91 gol).

Namun masih terdapat satu hal yang mengganjal dibalik cemerlangnya prestasi Lionel Messi ini, paling tidak bagi para penggemar pesepakbola yang membela klub Barcelona Spanyol itu. Messi terbukti hebat bersama klub, tapi ia belum memberikan kontribusi yang signifikan bagi Timnas Sepakbola Argentina, negaranya. Messi belum mempersembahkan trofi Jules Rimet, piala dunia sebagai simbol supremasi di kancah sepakbola sejagat. Dibandingkan seniornya, Maradona, Messi masih berutang kepada negaranya sebelum mempersembahkan trofi piala dunia. Kesempatan tahun 2014 ini di Brazil merupakan peluang bagi Lionel Messi untuk membuktikan dan kecemerlangan kiprahnya.

Perihal kontribusi Lionel Messi terhadap Timnas negaranya itu, tak sedikit tanggapan bermunculan terutama dari kalangan pesepakbola sendiri. Tanggapan datang dari legenda hidup pesepakbola Argentina sendiri, Diego Armando Maradona. Menurut Si Boncel ini, “Messi tidak perlu memenangi Piala Dunia untuk menjadi pemain terbaik di dunia.”

Ungkapan Maradona itu sah-sah saja karena ia sudah pernah merasakan mengangkat trofi piala dunia. Boleh jadi perkataan Maradona ini menyimpan sesuatu yang justru untuk kepentingan dirinya. Maradona mungkin saja sengaja berujar seolah membesarkan hati Lionel Messi, namun dibalik itu suatu saat kelak jika Lionel Messi tak pernah juga berhasil membawa negaranya meraih trofi piala dunia, Maradona akan berkata, “Aku lebih hebat daripada Messi karena bisa mempersembahkan trofi piala dunia.” Sementara Maradona dikenang sebagai pahlawan Argentina dengan trofi Jules Rimet, sedangkan Messi diingat sebagai seorang pemain hebat saja.

Ini cuma pendapatku saja. Kebenaran dari prediksi tersebut hanya Maradona yang tahu. Messi hingga kini masih tetap hebat, dan akan semakin hebat jika di Brazil nanti ia bersama Timnas Argentina berdiri di podium mengangkat trofi Jules Rimet. Namun jika Messi gagal membawa Argentina meraih trofi piala dunia, maka haruskah syair lagu yang dibawakan penyanyi Madonna ini berubah menjadi; Messi cries for Argentina, atau sebaliknya Messi tetap dipuja dan dihargai negaranya sehingga syair lagu tetap berbunyi; don’t cry for me Argentina ? Wallahu a’lam……..