Sudah cukup lama tak menonton film wajib ini sejak era Orde Baru berganti ke era Reformasi. Menonton film ini dulunya merupakan kewajiban atau hukumnya wajib, seperti perintah agama saja, hehe..... film apa lagi kalau bukan film tentang G30S/PKI.
Film ini konon diproduksi atas pesanan Penguasa Orde Baru, Soeharto, yang dikisahkan sebagai tokoh sentral di film itu, sebagai sosok yang berjasa terhadap kelangsungan negara ini.
Wajar saja karena dia lah sang pemenang yang berhasil menancapkan kekuasaannya selama lebih dari 3 dekade.
Wajar saja karena dia lah sang pemenang yang berhasil menancapkan kekuasaannya selama lebih dari 3 dekade.
Tontonan wajib ini saya alami saat masih sekolah. Dan sepertinya tujuan film ini sukses untuk mencuci otak para anak sekolah agar membenci ideologi komunisme. Kesuksesan pencucian otak itu didukung oleh kondisi saat itu dimana akses informasi yang sangat terbatas, kurangnya bacaan sebagai referensi dan pembanding antara sejarah yang ditulis oleh para antek Orde Baru dengan yang ditulis berdasarkan fakta-fakta yang fair.
Bukan saya tak suka film itu diputar kembali di era yang sudah sangat jauh berbeda nuansanya ini, tapi sangat bijaksana jika tontonan itu menyajikan fakta yang adil, berimbang bukan fakta pesanan, sehingga kita terbiasa dengan fakta saja bukan hal-hal yang bernuansa kebohongan atau istilah kini disebut hoax. Biarkan generasi kini dan yang akan datang menikmati sesuatu yang berdasarkan fakta yang fair bukan disuguhi kebohongan yang berlarut-larut.
Film ini selayaknya tak perlu lagi dipertontonkan ke khalayak publik, karena semakin sering diputar semakin menampakkan kebohongan dan borok Orde Baru yang tak sedikit membantai rakyat tak berdosa hanya karena dicurigai sebagai anggota dan simpatisan PKI. Padahal tak sedikit diantara yang dibunuh itu tak mengerti apa-apa, menyebut komunisme saja belum tentu fasih apalagi mengerti apa dan bagaimana ideologi komunisme itu.
Kalau tujuannya untuk melenyapkan komunisme di negeri ini, tentu banyak cara lain tak sekedar bikin film hoax. Dapat saja menyajikan fakta dari banyak negeri komunis yang telah meninggalkan ideologi itu.
Kalau tujuannya untuk melenyapkan komunisme di negeri ini, tentu banyak cara lain tak sekedar bikin film hoax. Dapat saja menyajikan fakta dari banyak negeri komunis yang telah meninggalkan ideologi itu.
Dengan kemajuan teknologi sekarang ini, ditopang oleh sumber daya manusia di bidang perfilman, kita yakin mampu membuat film yang jauh lebih bagus dan fair dari film G30S/PKI ini. Dan yang terpenting adalah film itu dapat menjadi semacam pembelajaran bagi siapa saja di negeri ini bahwa kita pernah mengalami sejarah kelam diantara anak bangsa dimana negara membantai anaknya sendiri.
Selamat kembali ke nuansa Orde Baru yang masih senang menonton film itu.
Selamat kembali ke nuansa Orde Baru yang masih senang menonton film itu.