SELAMAT DATANG DAN BERKUNJUNG DI ISP 68 BLOG
Benyamin Sueb dan Banjir Jakarta - ISP68

Xticker

Merangkai Kata Merajut Asa

Definition List

   # 

Senin, 31 Maret 2014

Benyamin Sueb dan Banjir Jakarta

Beberapa hari ini Jakarta kembali kebanjiran. Tiap kali ibukota negara ini mengalami banjir, maka tak pelak lagi pasti Kepala Daerah yang dituding tidak beres menanggulangi bencana alam itu. Padahal di Jakarta itu juga terdapat Presiden dan Menteri yang tugas dan pekerjaannya termasuk ada kaitannya dengan urusan banjir.

Setiap kali mengetahui Jakarta kebanjiran, dan menontonnya melalui media tipi, saya jadi teringat lagu yang dinyanyikan oleh Mendiang Benyamin Sueb yang berjudul Kompor Meleduk.

Jakarta kebanjiran, di Bogor angin ribut, rumah gue kebakaran gara-gara kompor meleduk…..

Itulah syair awal dari lagu Kompor Meleduk yang diciptakan pada tahun 1970.
Jika mengacu kepada syair lagu tersebut, urusan Jakarta kebanjiran itu sudah sangat lama. Para Gubernur silih berganti memimpin Jakarta, beberapa Presiden negeri ini pun sama berganti-ganti. Nyatanya selama lebih dari 4 dekade, Jakarta belum terbebas dari kunjungan rutin banjir. Maka sangat tak elok jika ada yang mengarahkan telunjuk lurus ke Jokowi sebagai orang yang bertanggungjawab terhadap banjir di Jakarta.


Beda banjir di Jakarta, lain pula yang terjadi di daerah saya, di Kalimantan Selatan. Jika banjir di Jakarta yang dipersalahkan adalah yang memimpin, sedangkan di daerah saya yang dipersalahkan adalah; penggundulan hutan dan aktivitas pertambangan. Para pemimpin di daerah saya tampak aman-aman saja dari tudingan dipersalahkan terjadinya banjir.

Benyamin Sueb yang asli Betawi itu sudah lama tiada. Semasa hidupnya seniman legendaris itu tentu sering menemui Jakarta kebanjiran. Dan sampai kini Jakarta masih saja kebanjiran, keturunan Benyamin lah yang kini mengalaminya entah kapan berakhir.