Sampai sekarang setiap kali aku menemukan dan membaca kata “punggawa” atau terkadang ditulis “penggawa” di berita seputar sepakbola, aku teringat dan terbayang sosok pria berpakaian parlente dibanding orang-orang di sekitarnya. Sosok yang sedang berdiri di tepi pantai ataupun di pelabuhan dengan beberapa anak buah di sekitarnya, yang sedang menantikan kedatangan perahu nelayan dari melaut.
Punggawa, di kampung digunakan untuk menyebut seseorang yang menjadi pembeli ikan dari para nelayan. Punggawa adalah semacam bos yang membeli, memborong ikan para nelayan untuk kemudian dijual lagi ke kota. Punggawa ini di kampungku pastilah orang berduit.
Saat pertama kali aku menemukan dan membaca kata Punggawa ini, aku jadi terkejut. Dalam pikiranku bisa-bisanya seorang bos pembeli ikan berada di lapangan sepakbola, menjadi pemain bola. Karena kata Punggawa ini, di kampung khusus diperuntukkan bos ikan. Tak ada bos ayam yang dapat sebutan Punggawa, juga bos-bos lainnya. Pun tak ada pemimpin sepakbola yang dapat predikat Punggawa.