Ponsel dalam saku celanaku berdering, dengan tangan kiri aku pun merogohnya. Karena tanganku tak mungkin merogoh ponsel yang tempat di saku celana sebelah kiri, apalagi sedang memegang setir sekaligus gas sepeda motor.
Namun meski aku sudah dapat merogoh ponsel tersebut, aku tetap tak bisa menggunakannya. Aku lupa kalau ponsel yang baru kubeli beberapa hari lalu tak menggunakan keypad manual, tapi keypad virtual yang biasa digunakan ponsel dengan teknologi layar sentuh (touch screen).
Inilah kelemahan ponsel layar sentuh.
Untuk bisa menggunakan ponsel tersebut, aku menepi ke tepi jalan untuk berhenti. Pesan singkat (SMS) tampaknya masuk ke ponselku. Jelas sekali aku atau siapapun tak akan bisa membalas SMS menggunakan ponsel layar sentuh dalam keadaan menyetir sepeda motor.
Kali berikutnya saat aku sedang menyetir mobil. Lagi-lagi aku tak bisa membalas SMS yang dikirim istri yang sedang menanyakan keandaan perjalananku.
Andai menggunakan ponsel dengan keypad manual, setidaknya aku masih bisa menulis pesan balasan meski dengan kata-kata sesingkat mungkin.
Memang teknologi ponsel dari hari ke hari semakin maju dan canggih, namun belum menjamin kenyamanan penggunanya di saat kondisi apa dan bagaimanapun.
Jadi ponsel layar sentuh aku pastikan tidak cocok untuk digunakan oleh orang yang sedang mengendarai sepeda motor, mobil, speedboat, kapal cepat, pokoknya kendaraan yang berjalan dengan cepat dan memerlukan konsentrasi penuh.
Untuk dapat menggunakannya adalah; pengendara menepikan kendaraan bermotornya ke tepi jalan.
Kukira ini bisa jadi masukan bagi produsen atau vendor ponsel untuk memudahkan dan memanjakan penggunanya.