SELAMAT DATANG DAN BERKUNJUNG DI ISP 68 BLOG
Berbeda Itu Tabu - ISP68

Xticker

Merangkai Kata Merajut Asa

Definition List

   # 

Kamis, 02 November 2017

Berbeda Itu Tabu

Courtesy : Ipotisme
Meski semboyan negeri ini Bhineka Tunggal Ika yang merujuk pada perbedaan, sebenarnya bangsa kita aslinya tak mau begitu saja menerima perbedaan.

Jangankan kepercayaan, agama, ideologi, haluan politik, pandangan hidup dan lainnya yang berbeda, sampai ke hal tak begitu penting sekalipun kita sulit menerima begitu saja perbedaan.

Misalkan saja suatu ketika seseorang yang biasanya suka mabuk-mabukan terlihat sedang berada di mushala atau mesjid dengan berkopiah ikut shalat, ada saja yang melayangkan pandangan aneh atau bahkan nyinyir.

"Eh ternyata kamu bisa shalat juga rupanya."

Kalimat yang sama sekali tak sedap di telinga Iblis sekalipun. Seolah urusan berhubungan dengan Tuhan itu cuma monopoli orang-orang berkelakuan tampak baik dan santun saja.

Suatu ketika ada seseorang yang tak mengkonsumsi nasi dan lauk pauknya, dianggap aneh dan berbeda, bahkan dikatakan sok-sokan niru-niru bangsa lain.

"Kamu tak doyan nasi, makan apa saja ?" Atau "kamu tak makan ikan dan daging ?" Dengan pandangan aneh pula.

Apalagi jika sudah menyangkut agama dan keyakinan, bisa-bisa panjang dan alot perdebatannya, saling klaim paling benar pihak lain sesat dan kafir. Seolah surga sudah dipesan dan dikapling sendiri, neraka pun seolah sangat dekat dan nyata bagi para sesat dan kafirun.

Kata-kata Wahabi, kafir, sesat, komunis, PKI, dan sebagainya sudah semacam stempel yang sangat mudah dicapkan ke siapa saja yang berbeda. Padahal tak jarang asal cuap dan sebut tanpa mengerti dan paham atas apa yang diucapkan.

Bahasa "katanya" sering dipakai untuk menciptakan pembenaran pribadi tanpa didukung bukti valid.

Orang kita sangat mudah mengucapkan unity in diversity tapi tak paham apa maksud diversity atau perbedaan. Unity kalau sepaham dan sejeni saja.
Anda yang baca tulisan ini saja pasti berbeda pendapat tapi belum tentu sepaham.