Kali ini saya mengungkap beberapa kata dalam bahasa Banjar, bahasa yang digunakan oleh mayoritas penduduk di wilayah Propinsi Kalimantan Selatan.
Bahasa Banjar tak cuma digunakan oleh warga pribumi dari etnis Banjar, tapi juga warga pendatang yang sudah lama menetap di wilayah Kalsel, seperti warga yang berasal dari etnis Jawa, Madura, Sunda, Bugis, dan lainnya.
Meski kosa kata dalam bahasa Banjar banyak yang mirip dengan bahasa Indonesia, namun tak sedikit kosa kata yang terdengar asing, bahkan oleh kebanyakan warga etnis Banjar sendiri.
Inilah contoh salah satu kosa kata itu; LIMPUA.
Kata ‘limpua’ dipakai untuk menyatakan sesuatu kondisi terkait jarak.
Contoh kalimat;
(1) “Unda handak singgah ka rumah nyawa tapi taLIMPUA.” (Aku ingin mampir ke rumahmu tapi kelewatan)
(2) Rumah unda LIMPUA sadikit pada masigit (Rumahku lewat sedikit dari mesjid)
Selain itu ada kata yang pengertiannya sama dengan LIMPUA, sering juga digunakan untuk percakapan sehari-hari, yakni LIMPAT.
Contoh kalimat;
(1) “Unda handak singgah ka rumah nyawa tapi kaLIMPATAN.” (Aku ingin mampir ke rumahmu tapi kelewatan)
(2) Rumah unda LIMPAT sadikit pada masigit (Rumahku lewat sedikit dari mesjid)
Meski LIMPUA dan LIMPAT punya pengertian ‘lewat’ yang bila memperoleh awalan dan akhiran akan menjadi ‘kelewatan’, tapi tak dapat dipakai menyatakan suatu kondisi terkait perasaan atau emosi, misalnya; “kamu itu sangat kelewatan, tak mau mendengar nasihat orangtua.”
Nah, kedua kata baik LIMPUA maupun LIMPAT tak dapat digunakan pada kalimat tersebut diatas, tapi akan menggunakan kata LIWAR, yang bila diungkapkan dalam bahasa Banjar menjadi; “ikam itu LIWAR banar, kada hakun mandangar papadahan kuitan.”
Kata LIWAR juga bisa juga berarti ‘terlalu’ atau ‘keterlaluan’, sehingga jika misalkan seorang Rhoma Irama mengucapkan kata TERLALU….. dalam bahasa Banjar, maka akan menjadi; LIWAR…….hahaha......
Tak lengkap jika saya tak menambahkan satu kata lagi untuk melengkapi ketiga kata yang sudah saya uraikan itu, yakni LIMPUAR.
Kata ini sering juga dipergunakan dalam percakapan sehari-hari terutama oleh warga etnis Banjar yang mendiami kawasan yang dinamakan ‘Banua Anam’.
LIMPUAR dipakai untuk menyatakan suatu kondisi terkait isi, volume, atau takaran benda.
Contoh kalimat;
(1) “Banyu di tajau itu isinya LIMPUAR” (Air di guci itu isinya kepenuhan)
(2) “Banih dalam kindai itu LIMPUAR” (Padi didalam lumbung itu kepenuhan)
Namun tak semua warga etnis Banjar maupun penutur bahasa Banjar menggunakan kata LIMPUAR. Karena terdapat kata yang artinya juga sama, yakni LIMPAS.
Contoh kalimat;
(1) “Banyu di tajau itu isinya LIMPAS” (Air di guci itu isinya kepenuhan)
(2) “Banih dalam kindai itu LIMPAS” (Padi didalam lumbung itu kepenuhan)
Demikian untuk kali ini, kita akan ungkap dan uraikan kata-kata lainnya, terima kasih sudah berkunjung.