Menumpang kapal ferry penyeberangan dari Pelabuhan Batulicin Tanah Bumbu menuju Pelabuhan Tanjung Serdang Pulau Laut Kabupaten Kotabaru, kembali saya menyaksikan tiang-tiang pancang bakal jembatan penyeberangan terpanjang menghubungkan 2 daratan pulau yakni daratan Pulau Kalimantan dan daratan Pulau Laut.
Tapi kali ini ada pemandangan yang berbeda yang baru tertangkap oleh indera penglihatan saya, yakni tak ada lagi kegiatan terkait tiang pancang yang puluhan jumlahnya sudah tertanam di dasar Selat Laut yang memisahkan daratan Pulau Kalimantan dan Pulau Laut. Tampaknya sudah agak lama tak kegiatan disana, yang sebelumnya terdapat pekerjaan yang dilakukan seperti penanaman tiang pancang dan lainnya.
Apakah akan menjadi suatu kebenaran prediksi banyak orang kalau pembangunan jembatan itu cuma hanya berupa angan yang tak sampai terwujud ? Cuma akan semacam monumen berupa tiang pancang saja ?
Pertanyaan yang sangat sulit menjawab karena semua hanya prediksi yang bisa saja terwujud kalau seluruh komponen kedua kabupaten bersama turut mewujudkannya terutama pemerintah daerah yang terus melakukan lobby ke pemerintah pusat. Karena tanpa ada campur tangan dan turun tangan pemerintah pusat juga pemerintah propinsi, maka terwujudnya jembatan penyeberangan itu terasa sulit jika berharap dibangun dengan dana PAD kedua kabupaten apalagi cuma PAD Kabupaten Kotabaru saja.
Berharap Eksekutif dan Legislatif baik Kotabaru, Tanah Bumbu dan Propinsi Kalsel agar benar-benar mau berjuang untuk mewujudkan mimpi warga di bagian tenggara Pulau Kalimantan ini agar bisa seperti warga Pulau Madura dan Jawa Timur pada umumnya yang dapat menikmati jembatan penyeberangan antar pulau.